Dampak dari kondisi perekonomian yang tidak stabil sangat besar, sehingga dapat mempengaruhi nilai jual pasar Perseroan yang pada akhirnya mempengaruhi berbagai aspek. Fluktuasi harga akibat ketidakstabilan ekonomi berdampak tidak hanya pada biaya input perusahaan tetapi juga harga jual produknya (Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. 2013). Selain secara langsung menentukan harga jual produk, ketidakstabilan perekonomian juga berperan dalam menentukan daya beli konsumen: melalui mekanisme ini menyebabkan penurunan permintaan, penjualan dan opini (Kotler, P., & Armstrong, G. 2010). Perlu dicatat bahwa banyak pengusaha Indonesia yang terlibat di pasar internasional di mana fluktuasi nilai tukar mempunyai dampak yang lebih signifikan; sehingga kurangnya investasi menyebabkan ketidakmampuan untuk menemukan sumber pendanaan baru (Shapiro, A. C. 2010). Ketika investor menahan modalnya karena masalah-masalah yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti para pengambil yang mengancam kemampuan organisasi untuk mengambil langkah menuju pertumbuhan dan ekspansimaka akan sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (Baker, H. K., & English, P. 2011 ). Mengingat tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor makroekonomi yang tidak menguntungkan - termasuk namun tidak terbatas pada peraturan yang tidak efektif yang melarang malpraktik di kalangan bisnis atau kurangnya pembagian informasi mengenai perkembangan pasar - suatu organisasi harus mem