KASUS 2:

Pada awal abad keduapuluh, seorang anak muda ambisius bernama Arthur memulai bekerja pada sebuah perusahaan di Chicago sebagai staf penerimaan surat (mailroom clerk). Dia seorang pekerja keras dan sangat cerdas sehingga akhirnya menjadi direktur utama perusahaan bernama James H. Rhodes Company. Perusahaan ini memproduksi sabut baja dan memanen busa (sponge) laut untuk penggunaan industri dan rumah tangga. Perusahaan ini sangat berhasil dan Arthur memutuskan cara terbaik untuk meneruskan keberhasilan perusahaan adalah menunjuk anggota keluarga yang dipercaya untuk posisi-posisi manajemen penting. Arthur menunjuk saudaranya Benny sebagai Direktur Keuangan dan menempatkan anggota keluarga lainnya dalam posisi penting lainnya. Dia juga menempatkan anak sulungnya, Arthur Junior (seorang akuntan berdasar pendidikannya) dalam program pelatihan manajemen dengan harapan dia akan menggantikannya sebagai direktur utama perusahaan.

Memasuki tahun 1920an, Benny adalah model karyawan yang baik: dia bekerja sampai malam hari, tidak pernah cuti dan mengelola secara pribadi semua aspek fungsi berkaitan dengan kas. Sebagai contoh, dia menangangani proses pembelian dari mengeluarkan pesanan pembelian sampai pada pembayaran kasnya. Ia juga menangani kas pada proses pendapatan dengan menerima pembayaran kas, membuat penyetoran harian ke bank dan merekonsiliasi rekening koran bank.

Pada akhir 1920an, situasi ekonomi memburuk dan memasuki masa depresi sejak permulaan era industri. Oleh karenanya, Arthur dan manajer lain tidak menerima kenaikan gaji dan sebaliknya mengalami pemotongan untuk dapat membuat perusahaan bertahan dan menghindari pemecatan. Arthur dan manajemen puncak lainnya membuat penyesuaian gaya hidup seperti mengurangi jumlah pelayan rumah tangga dan terus memakai mobil lama daripada membeli mobil baru. Benny, sebaliknya, justru membangun rumah baru di pinggir Danau Michigan dan membeli mobil baru. Dia berpenampilan mewah dan tampaknya tidak terpengaruh sama sekali oleh buruknya ekonomi. Keluarganya terus menikmati berkunjung ke teater, memakai mobil baru dan pakaian mahal.

Istri Arthur menjadi curiga terhadap gaya hidup Benny di tengah situasi sulit seperti itu sehingga ia dan Arthur menyewa seorang akuntan untuk mereviu pembukuan. Auditor eksternal saat tidak diwajibkan bagi perusahaan publik dan Securities and Exchange Commission (SEC) belum dibentuk. Jim, akuntan tersebut, akhirnya dapat menemukan bahwa Benny menggunakan uang perusahaan untuk dirinya sendiri yang berasal dari kas yang diterima dari pelanggan dan menyembunyikannya sebanyak $500.000. Jika kita mengasumsikan tingkat bunga majemuk sebesar 5% selama 88 tahun, maka nilai dolar dari uang ini adalah sebesar $36,61 juta! Arthur sangat marah dan memecat Benny. Arthur menjual semua saham pribadinya pada perusahaan untuk membayar penggelapan Benny yang menyebabkan dia kehilangan hak kendali atas perusahaan dan akhirnya tidak mempunyai hak suara dalam Dewan Komisaris. Meski demikian, Arthur akhirnya dapat muncul kembali dan menjadi pialang saham dan perencana keuangan yang sukses. Benny sebaliknya menghilang dan tidak terdengar kabarnya lagi.

DIMINTA:

a) Identifikasikan kelemahan pengendalian pada proses pendapatan dan pembelian pada kasus di atas

b) Identifikasikan pengendalian yang seharusnya diimplementasikan untuk melindungi perusahaan dari penyalahgunaan aset tersebut.

c) Apakah ada petunjuk bahwa lingkungan pengendalian di perusahaan itu kurang baik? Apabila ada, bagaimana kontribusinya terhadap masalah tersebut?