A. Perusahaan menghitung amortisasi premium utang obligasinya dengan menggunakan metode bunga efektif. Perusahaan tersebut mengeluarkan dan menjual obligasi pada tangga 31 Desember X3 dengan nominal Rp100.000.000 dengan harga jual Rp110.500.000, dan tingkat bunga obligasi sebesar 10%, serta tingkat bunga umum yang berlaku dipasar sebesar 8%. Masa jatuh tempo obigasi tersebut pada tanggal 31 Desember X7. Berdasarkan data tersebut, hitunglah besamya nilai buku utang obligasi pada tanggal 31 Desember X6! B. Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan nominal Rp150.000.000, yang dijuall dengan kurs 97%. Buatlah jumal yang harus dibuat oleh perusahaan untuk mencatat penjualan obligasi tersebut! 4 A. Terdapat data persediaan perusahaan dalam tahun X5 sebagai berikut: TGL Transaksi Persediaan Kuantitas Harga Per Unit (Unit) 1-Jan Persediaan awal 200 Rp1.200 10-Feb Pembelian 400 Rp1.300 15-Apr Penjualan 300 25-Jun Pembelian 400 Rp1.400 28-Jul Penjualan 200 25-Sep Penjualan 300 30-Nov Pembelian 400 Rp1.500 Perusahaan tersebut menggunakan system perpetual untuk mencatat persediaannya. Pada awal tahun X5 sampai akhir Juni X5 perusahaan menggunakan metode penilaian persediaan FIFO (First In First Out). Perusahaan mengganti metode penilaian persediaan mulai dari tanggal 1 Juli X5 menjadi menggunakan metode penilaian persediaan LIFO (Last In First Out). Berdasarkan data dan pergantian metode yang digunakan, Hitunglah nilai pesediaan akhir tanggal 31 Desember X5 pada perusahaan tersebut! B. Perusahaan membayar bunga atas hutang obligasi setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Nilai obligasi Rp300.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan tutup buku pada tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31 Desember X6 tidak membuat jurnal penyesuaian atas bunga yang belum dibayar. Perusahaan mencatat pembayaran bunga tersebut pada tanggal 1 Maret X7 dengan jurnal: Beban bunga Rp18.000.000 Kas Rp18.000.000 Kesalahan tersebut baru diketahui pada tanggal 31 Desember X7. Buatlah jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan atas kesalahan tersebut